Disini Para Viewers Bisa Bertanya Atau Menambah Saran Tentang Seputar Dunia Arsitektur Maupun Tentang Bangunan Dan Ataupun Membangun Rumah Dari BAwah Sampai Atas (Anstampang-Atap)..... Dan Para Viewers Mohon LIKE atau COMENT...
SELAMAT DATANG
Hiruk Pikuk Hidup
Jumat, 12 Agustus 2011
Rabu, 27 Juli 2011
Senin, 25 Juli 2011
Sabtu, 05 Februari 2011
PENCAMPAIAN HIDUP..........
Rumah super modern yang terletak di dekat Aarhus di Denmark ini mengemas banyak teknologi ramah lingkungan ke dalam satu denah, sehingga memungkinkannya menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dibutuhkan.
Didesain dan dibangun untuk menjadi sangat efisien dalam energi, ramah lingkungan, dan ditenagai oleh tenaga surya, zero-plus Home For Life ini adalah eksperimen dari VKR Holding yang bekerja sama dengan VELUX, VELFAC, SONNEKRAFT dan WindowMaster bersama dengan AART Architects untuk menciptakan rumah masa depan yang berkesinambungan.
Sebuah keluarga sudah menempati rumah dua kamar ini yang berukuran 2.045 kaki persegi itu selama 14 bulan dan melaporkan aktivitas mereka dan performa rumah ini untuk meningkatkan desain di masa mendatang. Home for Life ini merupakan satu dari delapan bangunan eksperimen yang dibangun oleh VKR Holdings untuk mengembangkan sebuah rumah masa depan yang berkesinambungan.
Rumah ini didesain dengan menggunakan prinsip Active House, yang memiliki desain yang efisien dalam hal energi, pencahayaan dengan sinar matahari dan pembaharuan energi. Setiap ruangan memiliki setidaknya dua dinding dengan jendela, jadi rumah ini banyak menggunakan pencahayaan yang alami.
Kendali yang pintar mengatur penggunaan energi rumah ini. Sistem otomatis mematikan lampu saat kamar itu tidak digunakan dan membuka jendela untuk ventilasi alami. Selama musim dingin, ventilasi mekanis yang mampu menghasilkan panas digunakan agar udara yang dingin bisa dipanaskan tanpa harus menggunakan energi tambahan.
Jendela rumah ini meliputi 40% dari total luas lantai rumah ini, dua kali lipat lebih banyak dari rumah biasa.
Active House mirip dengan prinsip desain Passive House, tapi Active House menggabungkan lebih banyak pencahayaan sinar matahari dan memanfaatkan perangkat "smart home" untuk mengoptimalkan penggunaan energi.
Mendesain dan membangun sebuah rumah yang pintar dan efisien dalam hal energi itu sudah merupakan hal biasa, tapi baru sedikit saja penelitian yang diadakan untuk melihat seberapa rumah ini bisa ditempati. Data yang dikumpulkan dari eksperimen ini sangat penting untuk desain yang akan datang.
Keluarga ini melaporkan betapa nyamannya mereka dengan kendali otomatis. Atap yang menghadap ke selatan ini memiliki sistem fotovoltaik, sistem pemanas air dengan tenaga surya dan skylight. Sistem energi rumah ini sudah dioptimalkan seluruhnya dan bekerja bersama untuk meminimalkan penggunaan energi.
Atap adalah kunci dari desain ini - atap ini menggabungkan pembangkit energi yang diperbaharui, skylight untuk pencahayaan alami, dan jendela yang bisa digerakkan untuk pendinginan.
Didesain dan dibangun untuk menjadi sangat efisien dalam energi, ramah lingkungan, dan ditenagai oleh tenaga surya, zero-plus Home For Life ini adalah eksperimen dari VKR Holding yang bekerja sama dengan VELUX, VELFAC, SONNEKRAFT dan WindowMaster bersama dengan AART Architects untuk menciptakan rumah masa depan yang berkesinambungan.
Sebuah keluarga sudah menempati rumah dua kamar ini yang berukuran 2.045 kaki persegi itu selama 14 bulan dan melaporkan aktivitas mereka dan performa rumah ini untuk meningkatkan desain di masa mendatang. Home for Life ini merupakan satu dari delapan bangunan eksperimen yang dibangun oleh VKR Holdings untuk mengembangkan sebuah rumah masa depan yang berkesinambungan.
Rumah ini didesain dengan menggunakan prinsip Active House, yang memiliki desain yang efisien dalam hal energi, pencahayaan dengan sinar matahari dan pembaharuan energi. Setiap ruangan memiliki setidaknya dua dinding dengan jendela, jadi rumah ini banyak menggunakan pencahayaan yang alami.
Kendali yang pintar mengatur penggunaan energi rumah ini. Sistem otomatis mematikan lampu saat kamar itu tidak digunakan dan membuka jendela untuk ventilasi alami. Selama musim dingin, ventilasi mekanis yang mampu menghasilkan panas digunakan agar udara yang dingin bisa dipanaskan tanpa harus menggunakan energi tambahan.
Jendela rumah ini meliputi 40% dari total luas lantai rumah ini, dua kali lipat lebih banyak dari rumah biasa.
Active House mirip dengan prinsip desain Passive House, tapi Active House menggabungkan lebih banyak pencahayaan sinar matahari dan memanfaatkan perangkat "smart home" untuk mengoptimalkan penggunaan energi.
Mendesain dan membangun sebuah rumah yang pintar dan efisien dalam hal energi itu sudah merupakan hal biasa, tapi baru sedikit saja penelitian yang diadakan untuk melihat seberapa rumah ini bisa ditempati. Data yang dikumpulkan dari eksperimen ini sangat penting untuk desain yang akan datang.
Keluarga ini melaporkan betapa nyamannya mereka dengan kendali otomatis. Atap yang menghadap ke selatan ini memiliki sistem fotovoltaik, sistem pemanas air dengan tenaga surya dan skylight. Sistem energi rumah ini sudah dioptimalkan seluruhnya dan bekerja bersama untuk meminimalkan penggunaan energi.
Atap adalah kunci dari desain ini - atap ini menggabungkan pembangkit energi yang diperbaharui, skylight untuk pencahayaan alami, dan jendela yang bisa digerakkan untuk pendinginan.
Rabu, 05 Januari 2011
ASET
Bangga akan apa yang kita capai dalam kemajuan IPTEK. Mungkin kita mengira bahwa pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan lainnya merupakan teknologi canggih yang ditemukan oleh para ilmuwan di zaman modern ini. Tetapi, kita pasti tidak mengira bahwa desain teknologi yang mirip sudah lebih dulu diciptakan oleh peradaban zaman dahulu.
1. Desain Kincir Angin
Kincir angin Persia kuno merupakan salah satu kincir angin tertua yang pernah dibuat oleh manusia. Kincir angin ini dibuat oleh peradaban Persia sekitar 3000 tahun yang lalu. Kincir angin ini digunakan untuk menggiling gandum dan memompa air.
Tanaman alang - alang diikat menjadi satu sehingga terbentuk bantalan yang diletakkan di sumbu pusat. Kincir angin ini dibuat dengan hati - hati, karena hampir setiap bagian dibuat dengan tangan.
Walaupun mekanismenya sederhana, tetapi kincir angin ini telah dikenal oleh seluruh peradaban lainnya pada masa itu, dan beberapa negara masih menggunakan mekanisme seperti ini hingga di era modern ini. Bisa dibilang, kincir angin kuno ini merupakan cikal bakal kincir angin modern yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga angin.
2. Menara Angin Persia
Masih dari peradaban Persia kuno, menara angin atau wind tower ini digunakan oleh masyarakat Persia untuk sistem ventilasi udara di rumah - rumah mereka. Sistem ventilasi mereka jauh lebih rumit dari sistem ventilasi yang ada di rumah kita.
Sistem ventilasi yang mereka kembangkan sejak 2.000 tahun yang lalu ini mungkin hanya bisa disaingi oleh sistem ventilasi dengan teknologi modern. Prinsipnya adalah dengan menggunakan kombinasi perbedaan tekanan udara, dan penyesuaian iklim lingkungan di daerah Persia.
3. Saluran Air Grafitasi Romawi
Bangsa Romawi kuno juga mengembangkan suatu saluran air yang memanfaatkan gravitasi bumi untuk mengalirkan air ke seluruh wilayah Romawi. Selain digunakan untuk mengalirkan air, saluran air gravitasi ini juga digunakan dalam berbagai kegiatan masyarakatnya, diantaranya untuk roda air, hidrolik penghancur bijih besi, dan lain - lain.
4. Saluran Bawah Tanah
Karena Yerussalem terletak di dataran tinggi dan jauh dari sumber air, maka kota ini memenuhi kebutuhan air dari sungai bawah tanah. Masyarakatnya telah mengembangkan suatu saluran air bawah tanah yang masih bisa digunakan hingga saat ini, meski telah berumur puluhan ribu tahun.
5. Pemanfaatan Energi Geothermal
Peradaban Romawi kuno telah memanfaatkan energi panas bumi untuk memenuhi kebutuhan energinya. Energi panas bumi berasal dari gunung berapi Vesuvius, yang kemudian memanaskan air di sekitar wilayah tersebut.
Panas yang dihasilkan tadi kemudian digunakan untuk berbagai hal, seperti untuk pemandian air panas, hidrolik, kebutuhan medis, dan lainnya. Jika listrik telah ditemukan pada masa itu, mungkin sumber energi ini bisa dimanfaatkan lebih luas lagi.
6. Pemanfaatan Energi Surya
Pemanfaatan energi surya telah ditemukan oleh peradaban Yunani kuno. Jika kita menggunakan sel surya sebagai pembangkit tenaga listrik, maka peradaban Yunani kuno menggunakannya sebagai cadangan panas selama musim dingin berlangsung.
Konsepnya begitu sederhana, mereka membuat bangunan yang menghadap ke arah matahari, dan seluruh bangunan didesain seperti itu untuk menangkap sinar matahari sebanyak - banyaknya di siang hari karena sinar matahari lebih rendah dari atap mereka.
Ketika di malam hari, seluruh Peradaban Romawi selangkah lebih maju dengan menambahkan kaca untuk menyerap panas matahari dengan maksimal. Ternyata pemanfaatan tenaga surya itu sudah ada sejak lama ya.
7. Istana Tebing (Cliff Palace)
Tempat yang disebut dengan Istana Tebing ini terletak di Mesa Verde National Park, Colorado. Bangunan unik ini dibangun oleh masyarakat Amerika Utara pada zaman dahulu. Desain konstruksi yang unik ini memiliki tujuan sebagai pendinginan dari sengatan matahari yang panas pada masa itu.
Kita tidak bisa meremehkan begitu saja bangunan - bangunan zaman dahulu. Terkadang, dengan teknologi modern sekalipun, belum tentu dapat menghasilkan bangunan serupa dengan fungsi yang sama pula. Arsitektur zaman kuno memang luar biasa, menandakan bahwa pencapaian ilmu pengetahuan pada masa itu tergolong maju.
1. Desain Kincir Angin
Kincir angin Persia kuno merupakan salah satu kincir angin tertua yang pernah dibuat oleh manusia. Kincir angin ini dibuat oleh peradaban Persia sekitar 3000 tahun yang lalu. Kincir angin ini digunakan untuk menggiling gandum dan memompa air.
Tanaman alang - alang diikat menjadi satu sehingga terbentuk bantalan yang diletakkan di sumbu pusat. Kincir angin ini dibuat dengan hati - hati, karena hampir setiap bagian dibuat dengan tangan.
Walaupun mekanismenya sederhana, tetapi kincir angin ini telah dikenal oleh seluruh peradaban lainnya pada masa itu, dan beberapa negara masih menggunakan mekanisme seperti ini hingga di era modern ini. Bisa dibilang, kincir angin kuno ini merupakan cikal bakal kincir angin modern yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga angin.
2. Menara Angin Persia
Masih dari peradaban Persia kuno, menara angin atau wind tower ini digunakan oleh masyarakat Persia untuk sistem ventilasi udara di rumah - rumah mereka. Sistem ventilasi mereka jauh lebih rumit dari sistem ventilasi yang ada di rumah kita.
Sistem ventilasi yang mereka kembangkan sejak 2.000 tahun yang lalu ini mungkin hanya bisa disaingi oleh sistem ventilasi dengan teknologi modern. Prinsipnya adalah dengan menggunakan kombinasi perbedaan tekanan udara, dan penyesuaian iklim lingkungan di daerah Persia.
3. Saluran Air Grafitasi Romawi
Bangsa Romawi kuno juga mengembangkan suatu saluran air yang memanfaatkan gravitasi bumi untuk mengalirkan air ke seluruh wilayah Romawi. Selain digunakan untuk mengalirkan air, saluran air gravitasi ini juga digunakan dalam berbagai kegiatan masyarakatnya, diantaranya untuk roda air, hidrolik penghancur bijih besi, dan lain - lain.
4. Saluran Bawah Tanah
Karena Yerussalem terletak di dataran tinggi dan jauh dari sumber air, maka kota ini memenuhi kebutuhan air dari sungai bawah tanah. Masyarakatnya telah mengembangkan suatu saluran air bawah tanah yang masih bisa digunakan hingga saat ini, meski telah berumur puluhan ribu tahun.
5. Pemanfaatan Energi Geothermal
Peradaban Romawi kuno telah memanfaatkan energi panas bumi untuk memenuhi kebutuhan energinya. Energi panas bumi berasal dari gunung berapi Vesuvius, yang kemudian memanaskan air di sekitar wilayah tersebut.
Panas yang dihasilkan tadi kemudian digunakan untuk berbagai hal, seperti untuk pemandian air panas, hidrolik, kebutuhan medis, dan lainnya. Jika listrik telah ditemukan pada masa itu, mungkin sumber energi ini bisa dimanfaatkan lebih luas lagi.
6. Pemanfaatan Energi Surya
Pemanfaatan energi surya telah ditemukan oleh peradaban Yunani kuno. Jika kita menggunakan sel surya sebagai pembangkit tenaga listrik, maka peradaban Yunani kuno menggunakannya sebagai cadangan panas selama musim dingin berlangsung.
Konsepnya begitu sederhana, mereka membuat bangunan yang menghadap ke arah matahari, dan seluruh bangunan didesain seperti itu untuk menangkap sinar matahari sebanyak - banyaknya di siang hari karena sinar matahari lebih rendah dari atap mereka.
Ketika di malam hari, seluruh Peradaban Romawi selangkah lebih maju dengan menambahkan kaca untuk menyerap panas matahari dengan maksimal. Ternyata pemanfaatan tenaga surya itu sudah ada sejak lama ya.
7. Istana Tebing (Cliff Palace)
Tempat yang disebut dengan Istana Tebing ini terletak di Mesa Verde National Park, Colorado. Bangunan unik ini dibangun oleh masyarakat Amerika Utara pada zaman dahulu. Desain konstruksi yang unik ini memiliki tujuan sebagai pendinginan dari sengatan matahari yang panas pada masa itu.
Kita tidak bisa meremehkan begitu saja bangunan - bangunan zaman dahulu. Terkadang, dengan teknologi modern sekalipun, belum tentu dapat menghasilkan bangunan serupa dengan fungsi yang sama pula. Arsitektur zaman kuno memang luar biasa, menandakan bahwa pencapaian ilmu pengetahuan pada masa itu tergolong maju.
Langganan:
Postingan (Atom)